Hukum - Hukum Dasar Kimia
Hukum Kekekalan Massa (hukum Lavoisier)
Antoine Laurent Lavoisier menemukan fakta bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa zat. “ Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”.
Contoh Soal :
Sebanyak 23 gram logam natrium direaksikan dengan gas klorin menghasilkan 58,5 gram natrium klorida. Berapa massa gas klorin yang bereaksi?
Penyelesaian:
Natrium (s) + klorin (g) → natrium klorida (s)
23 g x 58,5 g
Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa, maka
massa natrium + massa klorin = massa natrium klorida
23 g + x = 58,5 g
x = 58,5 g – 23 g
= 35,5 g
Jadi, massa yag bereaksi adalah 35,5 gram.
Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Joseph Louis Proust menyatakan: Perbandingan massa unsur-unsur dalam setiap senyawa selalu tetap
Perbandingan massa karbon dan massa oksigen dalam senyawa karbon dioksida (CO2) adalah 3 : 8. Berapa gram karbon yang dapat bereaksi dengan 24 gram oksigen?
Penyelesaian:
Massa C : massa O = 3 : 8
8 Massa C = 3 massa O
Massa C = 3/8 x 24 = 9 g
Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
John Dalton menyatakan : Jika duan unsur membentuk dua macam senyawa atau lebih, untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya, massa unsur kedua dalam senyawa-senyawa itu akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.
Contoh soal : Jika unsur karbon (C) dan unsur Oksigen (O) membentuk dua senyawa yaitu senyawa I : CO dan senyawa II : CO2. Massa karbon dan oksigen pada senyawa I berturut-turut adalah 12 g dan 16 g, sedangkan massa karbon dan oksigen pada senyawa II berturut-turut adalah 12 g dan 32 g. Maka perbandingan massa unsur yang berbeda adalah massa oksigen
Massa oksigen senyawa I : Massa oksigen senyawa II = OI : OII = 16 : 32 = 1 : 2 (merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhana)
Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac)
Volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi, jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berbanding lurus sebagai bilangan-bilangan bulat dan sederhana. Perbandingan volume gas sesuai dengan perbandingan koefisiennya, pernyataan tersebut dapat digunakan untuk membuat rumusan penentuan volume gas dalam suatu reaksi kimia.
Perhatikan persamaan reaksi berikut.
C4H8 (g) + O2 (g) → CO2 (g) + H2O (g) (belum setara)
Jika gas CO2 yang dihasilkan 2,4 liter, tentukan volume gas C4H8, volume gas O2, dan volume gas H2O.
Penyelesaian:
Setarakan dulu persamaan reaksinya
C4H8 (g) + 6O2 (g) → 4CO2 (g) + 4H2O (g) (sudah setara)
Volume C4H8 = 1/4 x 2,4 liter = 0,6 liter
Volume O2 = 6/4 x 2,4 liter = 3,6 liter
Volume H2O = 4/4 x 2,4 liter = 2,4 liter
Hukum Avogadro
Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas sesuai dengan perbandingan jumlah molekulnya.
Contoh Soal :
Pada suhu dan tekanan tertentu, volume 4 liter gas hidrogen diketahui mengandung 5 × 1022 molekul gas hidrogen. Pada suhu dan tekanan yang sama, tentukan:
a.Jumlah molekul air pada 16 liter uap air.
b.Volume gas amonia yang mengandung 1,5 × 1023 molekul amonia.
Penyelesaian :
a. Reaksi: 2H2 + O2 → 2H2O
4 L 16 L
Jumlah molekul H2O = Volume H2O/Volume H2 x Jumlah molekul H2
= 16 L/4L x 5 × 1022
= 5 × 1023
b. Reaksi 3H2 + N2 → 2NH3
4L 1,5 × 1023
Volume NH3 = Jumlah molekul NH3 / Jumlah molekul H2 x volume H2
= 1,5 × 1023 / 5 × 1022 x 4 L
= 12 L
Baca Juga : Pembahasan Soal Larutan elektrolit dan Redoks