Perkembangan Teori Atom

Pada dasarnya semua jenis materi  tersusun oleh partikel dasar yaitu atom. Misalnya glukosa dengan rumus,C6H12O6, Tersusun oleh atom karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O) dan garam dapur, NaCl, tersusun oleh atom Natrium (Na) dan Klorin (Cl). Kata atom berasal dari kata atomos (tidak dapat dibagi lagi).

 Teori Atom Dalton
 
Atom menurut John Dalton adalah sebagai berikut :
  • Atom adalah partikel terkecil dari suatu materi
  • Unsur adalah materi yang tersusun dari atom-atom sejenis dengan massa dan sifat yang sama
  • Unsur yang berbeda mempunyai atom-atom dengan massa dan sifat yang berbeda
  • Senyawa terbentuk jika atom-atom bergabung dengan perbandingan tetap dan tertentu
  • Atom tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan serta reaksi kimia hanya melibatkan penataan ulang atom-atom yang bereaksi.
Tidak semua isi teori atom Dalton adalah benar, ternyata atom masih dapat dibagi lagi menjadi partikel-partikel yang lebih kecil yaitu proton, elektron dan neutron.


Teori Atom J.J Thomson
Model atom Thomson merupakan penyempurnaan dari teori atom Dalton, Thomson mengemukakan bahwa dalam atom terdapat elektron-elektron yang tersebar secara tidak merata dalam bola bermuatan positip. Teori atom ini dikenal dengan teori roti kismis.
 
 
 Teori Atom E. Rutherford
Pada tahun 1911, Ernest Rutherford mengadakan percobaan dengan menembakan sinar
α (alfa) pada lempengan logam emas. Data eksperimen menyimpulkan :
  1. Sebagaian besar ruang dalam atom adalah ruang hampa karena sebagian besar sinar α diteruskan
  2. Terdapat satu bagian yang sangat kecil tapi sangat padat dalam atom yang disebut inti atom, hal ini ditunjukan oleh adanya sinar yang dapat dipantulkan kembali oleh inti atom
  3. Muatan inti atom sejenis dengan muatan sinar α yaitu bermuatan positip, muatan sejenis menyebabkan gaya tolak-menolak sehingga sinar α dibelokan dan dipantulkan
Model atom Rutherford menggambarkan atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positip dan berada pada pusat atom serta elektron yang bermuatan negatif bergerak mengelilingi inti atom. Kelemahan teori ini tidak mampu menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh pada inti atom akibat gaya elektrostatis inti terhadap elektron, yang ketika mengelilingi inti atom selalu memancarkan energi.
 
 
Teori Atom Neils Bohr 
Neils Bohr sorang ahli fisika dari Denmark menyempurnakan model atom Rutherford berdasarkan teori kuantum Planck (1913), spektrum gas hidrogen, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron hanya menempati tingkat-tingkat energi tertentu dalam atom. Postulat Neils Bohr :
  • Setiap elektron dalam atom mengelilingi inti atom dalam lintasan tertentu dalam keadaan stasioner (tidak memancarkan energi).
  • Elektron dapat berpindah dari lintasan dalam ke luar atau sebaliknya dengan memancarkan atau menyerap energi.
Model atom Neils Bohr berhasil menjelaskan garis spektrum atom Hidrogen yang mempunyai satu elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom yang mempunyai jumlah elektron banyak (kelemahan teori atom Neils Bohr).


Teori Atom Mekanika Kuantum
 
Max Planck mengemukakan teori kuantum bahwa gelombang elektromagnetik harus dipandang sebagai gelombang dan partikel. Sedangkan Louis de Broglie mengajukan suatu hipotesis bahwa elektron dalam atom dapat dipandang sebagai partikel dan gelombang, akibat dari dualisme sifat elektron maka Warner Heisenberg mengajukan asas ketidakpastian, yaitu :
 
'Tidak mungkin menentukan kecepatan sekaligus posisi elektron dalam ruang, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian (probabilitas) elektron dalam ruang-ruang tertentu yang disebut orbital'
 
Dengan teori probabilitas maka elektron tidak beredar mengelilingi inti atom menurut suatu lingkaran, tapi elektron mengelilingi inti atom pada tingkat-tingkat energi tertentu. Suatu kulit atom terdiri atas suatu kumpulan dari satu atau lebih orbital.
LihatTutupKomentar